Mengapa Pendidikan Karakter di Indonesia Tidak Berkembang?

TajukNews.Com Ketua Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter, Susanto menyatakan bahwa hingga kini masih banyak hambatan dalam melaksanakan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah. Dalam pandangannya bahwa kompetensi tenaga pendidik terkait pendidikan karakter masih rendah, tidak adanya upaya sekolah mengarah kepada pendidikan karakter.

Apa yang dikatakan oleh Soesanto tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah, jika Kita melihat kasus demi kasus seperti Pemukulan Siswa SD di Padang beberapa waktu lalu lebih kepada tidak hadirnya guru disaat jam belajar, inipun Penulis temukan fakta yang sama sebagaimana terjadi di Sebuah SMK Swasta Islam di Bandung, Seorang Ibu menemui Saya dan mencurhatkan kondisi anaknya yang tiba-tiba berubah yang dulunya santun dan penuh hormat dengan orang tua, kini menjadi anak yang durhaka, membantah dan terbiasa menyebut kata-kata kasar seperti “Anjing” baik kepada teman bahkan kepada saudara-saudaranya, Hasil penyeledikian ternyata Sekolah SMK Swasta Islam di Bandung ini sering tidak ada guru ketika jam belajar.
Bukan pada Skill guru soal kompetensi pendidikan karakter tetapi komitmen guru sebagai pengabdi yang mulai hilang, guru sekarang dan guru dulu berbeda, jika guru dulu selalu memikirkan hasil pada anak kini lebih kepada berapa uang yang didapatkan dari berapa jam mengajar walau tidak semua seperti itu namun sudah menjadi trend di kalangan tenaga pendidik.
Jika Guru menganggap dirinya sebagai Pekerja dan Buruh yang selalu menuntut hak maka jangan pernah berharap bahwa pendidikan karakter akan berkembang, Selain itu kurikulum yang selalu berubah, kalo soal ini sudah sejak Saya SD pada tahun 1987 an sudah sering terjadi pergantian kurikulum, setiap ganti menteri maka ganti juga kurikulumnya, seakan-akan gengsi jika Menteri yang baru meneruskan program dari Menteri yang sebelumnya.
Sekian hari berlalu, Esensi Pendidikan semakin hilang, standar nilai berupa angka dinaikkan, tetapi kualitas proses dilalaikan, ini masalah lainnya.Jadi, Mengapa Pendidikan Karakter tidak berkembang di Indonesia, semakin hari semakin banyak manusia Indonesia bermental penjahat bukan karena tidak banyak sekolah, bukan juga karena tidak ada program tetapi Komitmen pada proses menghasilkan Pelajar yang terbina dan terdidik semakin luntur disebabkan Guru sebagian besar masih menghitung-hitung berapa uang yang didapatkan dari berapa jam dia mengajar. Bisnis Oriented.
ADI SUPRIADI
kabarumat.com

No comments:

| Copyright © 2014 TajukNews.Com Redaksi · Kontak · Iklan · Disclaimer